ads

Contoh banner 1

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

SATGAS PAMTAS RI-PNG YONIF 406/CK TEMUKAN PATO BATAS (MM 4.3, MM 4.4, MM 4.5 DAN MM 6.3)

Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal ini Prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa Tengah, yang tengah melaksanakan tugas di Papua dalam rangka pengamanan perbatasan RI-PNG Sektor Utara, di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang, beberapa waktu lalu berhasil menemukan Patok Batas MM 6.2, MM 6.A, MM 6.B dan MM 6.1. Menurut Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G. S.Sos., M.M., selain tugas pokok melaksanakan pengamanan, Prajurit TNI Satgas Yonif 406/Candra Kusuma memiliki tugas dan tanggung jawab melaksanakan patroli Patok Batas RI-PNG, mulai dari MM 4.3 s.d 7.2. Dari patok-patok tersebut, telah dilaksanakan patroli patok MM 4.3, MM 4.4, MM 4.5, MM 6.3 dan ada beberapa Patok Batas yang belum terpatroli.

Kolonel Czi Berlin menjelaskan bahwa, pada saat melaksanakan Patroli, Tim Satgas Yonif 406/Candra Kusuma dipimpin oleh Lettu Inf Mustamin dengan membawa 12 anggota personel Pos Batom serta bersama 6 orang masyarakat Kampung Batom, berangkat pada pukul 06.00 WIT menuju Patok MM 6.1 Co. 0500216 9513408 dengan menggunakan Long Boat.

Kemudian pada pukul 09.00 WIT Tim Patroli Satgas Yonif 406/Candra Kusuma tiba di Cp 1 Kampung Abu Keerom Co. 0495305 9516674, dan melanjutkan perjalanan menuju Patok MM 6.1 dengan berjalan kaki, dan pada pukul 14.00 WIT tim patroli tiba di Patok MM 6.1, usai patroli dilanjutkan pembersihan sekeliling patok.

Selanjutnya pada pukul 15.00 WIT, Tim Patroli Satgas Yonif 406/Candra Kusuma berangkat kembali menuju Kampung Abu Keerom, dan pada pukul 20.30 WIT tiba di Kampung Abu Keerom Co. 0495305 9516674 dilanjutkan bermalam. Pada pukul 07.00 WIT keesokan harinya, tim patroli berangkat kembali menuju Pos Batom dan pada pukul 10.00 WIT tim patroli tiba di Pos Batom dalam keadaan aman dan lengkap, dilanjutkan pengecekan personel dan materiil.

“Karena jauhnya jarak bila melakukan patroli patok, Prajurit TNI Satgas Yonif 406/Candra Kusuma dari pos menuju patok bisa menempuh 2 atau 3 hari dengan berjalan kaki dan menyusuri sungai menggunakan perahu long boat, medannya berupa hutan lebat serta ketinggian terjal berupa karang,” kata Kolonel Czi Berlin.

Kolonel Czi Berlin juga menegaskan bahwa patroli dilaksanakan mengingat daerah perbatasan antar negara merupakan wilayah strategis yang harus dijaga dan diamankan baik perbatasan darat, laut maupun udara. Karena perbatasan antar negara tersebut cermin dari kedaulatan suatu negara dan rawan akan terjadinya suatu konflik kepentingan suatu negara, baik kepentingan politik, ekonomi dan lain-lain. Selain itu, diperbatasan juga rawan akan terjadinya pelintas batas dan kegiatan illegal seperti penyelundupan narkoba, senjata api dan satwa liar.

“Di Indonesia sendiri berbatasan darat langsung dengan 10 negara tetangga, dimana dinegara-negara berkembang Tapal Batas sering menjadi permasalahan yang dapat memicu ketegangan kedua belah pihak. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004, TNI memiliki tugas pokok dimana salah satunya adalah menjaga kedaulatan wilayah NKRI. Oleh karena itu TNI sepanjang waktu s.d batas yang belum ditentukan menggelar operasi pengamanan perbatasan baik di wilayah darat, laut maupun udara Indonesia,” tutup Kabidpenum.

Sumber : http://www.portal-komando.com/2016/02/tni-temukan-patok-batas-ri-png.html

Satgas Yonif 406/Candra Kusuma di Papua Angkat Anak Asuh


Prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa Tengah, yang tengah melaksanakan tugas di Papua dalam rangka pengamanan perbatasan RI-PNG, mengangkat Anak Asuh untuk diajarkan membaca, menulis dan berhitung serta pelajaran lainnya, terutama yang tidak ada sekolah di sekitar Pos Satgas. 

Program Anak Asuh yang diterapkan oleh Satgas Yonif 406/Candra Kusuma di perbatasan Republik Indonesia dan Papua New Guinea tersebut, sesuai dengan arahan Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Joni SP pada saat mengunjungi Pos Satgas Yonif 406/Candra Kusuma di Papua beberapa waktu yang lalu, diantaranya ‘agar setiap prajurit harus mempunyai Anak Asuh’. 

Brigjen TNI Joni SP juga mengatakan bahwa, pada kenyataannya pendidikan di Papua yang layak hanya bisa dinikmati oleh warga kota saja, dan tidak untuk warga di pedalaman terpencil, hal ini bisa terlihat dari kondisi perkampungan di daerah perbatasan RI-PNG, tempat penugasan Satgas Yonif 406/Candra Kusuma.
 “Tidak semua kampung yang berada di wilayah binaan Satgas Yonif 406/Candra Kusuma memiliki sekolah. Bila dilihat dari segi fasilitas, sekolah-sekolah yang berada di wilayah binaan Satgas Yonif 406 bisa dibilang jauh dari kata layak, dimana sekolah-sekolah yang ada belum memiliki sarana prasarana yang memadai, seperti buku tulis, buku belajar, tempat yang bersih dan nyaman,” tutur Kasdam IV/Diponegoro.

Lebih lanjut disampaikan Kasdam IV/Diponegoro, bila dilihat dari tenaga pengajar akan lebih memprihatinkan, dimana dalam satu sekolah hanya terdapat dua guru yang harus mengajar beberapa kelas sekaligus. Disamping itu, akses jalan menuju sekolah juga cukup jauh jarak tempuhnya. “Bahkan ada sebuah kampung bernama Kampung Molov, bila akan mengajar ke daerah itu harus menyusuri sungai dengan perahu selama kurang lebih dua jam perjalanan. Tidak heran bila masih banyak murid-murid SD yang belum bisa membaca, menulis dan berhitung,” katanya.

Melihat kondisi nyata tersebut, maka Prajurit TNI Satgas Yonif 406/Candra Kusuma peduli dengan masa depan anak-anak bangsa dan masa depan negara kita. “Dengan melaksanakan mengajar untuk anak asuhnya, dengan cara mengumpulkan anak-anak di pos atau prajurit datang ke rumah anak asuh tersebut pada saat melaksanakan anjangsana. Dengan mengajar berbagai metode, agar apa yang diajarkan dapat diterima, dimengerti, dan diingat oleh anak asuh Satgas Yonif 406/Candra Kusuma,” pungkas Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Joni SP.

Sumber : http://www.portal-komando.com/2016/02/satgas-yonif-406candra-kusuma-di-papua.html

LATIHAN RENANG DASAR MILITER YONIF 406/CK

Dalam upaya meningkatkan kemapuan Renang Dasar Militer yang semapta, Prajurit Korum Yonif 406/CK rutin melaksanakan kegiatan pembinaan Jasmani Militer yang dilaksanakan di Kolam renang Tirto Asri Purbalingga.

Kegiatan tersebut dilaksanakan Secara rutin pada hari Kamis setiap minggunya guna menguji dan mengetahui kemampuan serta ketangkasan Renang Dasar Militer bagi setiap Prajurit dan juga sebagai evaluasi setiap Prajurit Yonif 406/CK.

Di Sela-sela kegiatan tersebut Kakorum Yonif 406/CK Lettu Inf Imam Tabiin menyampaiakan bahwa sekalipun saat ini sebagaian besar anggota Yonif 406/CK sedang melaksanakan Tugas Pam Perbatasan RI-PNG di Papua, sebagai anggota yang di Homebase tetap memelihara kemampuan renangya karena Renang Militer merupakan salah satu ketangkasan yang harus dimiliki oleh setiap Prajurit dan wajib menguasainya untuk menunjang tugas pokoknya.

Kegiatan latihan Renang Dasar Militer anggota Korum Yonif 406/CK dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 08.00 s.d 10.00 Wib di Kolam renang Tirto Asri Purbalingga sejumlah 40 orang secara bergantian tiap minggunya.Kegiatan tersebut diharapkan mampu menunjang tugas tugas dilapangan nantinya serta memantapkan kesiapan bagi setiap anggota kapanpun dan dimanapun ketika dibutuhkan.

Satgas Pamtas Yonif 406/CK Gelar Pelayanan Kesehatan Door to Door


Prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa Tengah, dibawah pimpinan Letkol Inf Aswin Kartawijaya selaku Komandan Satgas (Dansatgas) yang tengah melaksanakan tugas menjaga perbatasan RI-PNG terutama di Sektor Utara dan Sektor Selatan, tepatnya di Distrik Senggi dan Pegunungan Bintang menggelar Program Anjangsana berupa pelayanan kesehatan secara gratis yang dilakukan secara door to door (dari rumah ke rumah) kepada masyarakat Kabupaten Keerom, Papua.

Dansatgas Yonif 406/Candra Kusuma Letkol Inf Aswin Kartawijaya yang turut serta dalam kegiatan tersebut mengatakan, Prajurit TNI Satgas Yonif 406/Candra Kusuma selain bertugas menjaga pengamanan wilayah perbatasan, mencegah bergesernya patok perbatasan, mencegah kegiatan illegal dan melaksanakan kegiatan teritorial, juga melaksanakan pelayanan kesehatan.

“Program layanan kesehatan door to door dilaksanakan setiap hari, dimana tenaga kesehatan yang berada di pos melaksanakan anjangsana ke rumah-rumah warga untuk mengecek apakah ada warga yang sakit, lalu mengobati warga kampung yang sedang sakit tersebut. Tidak hanya itu saja, tenaga kesehatan juga memberikan penyuluhan mengenai pola hidup sehat dan layak kepada setiap warga kampung yang rumahnya didatangi,” tutur Letkol Inf Aswin Kartawijaya.

Sementara itu, Dokter Satgas Yonif 406/Candra Kusuma Letda Ckm Wiryo yang memimpin pelayanan kesehatan door to door di Kabupaten Keerom menyampaikan bahwa, bila dilihat dari segi kesehatan, secara umum masyarakat disini kurang memahami mengenai pola hidup sehat dan layak. Oleh karena itu, kita (Satgas Yonif 406/Candra Kusuma) ikut bertanggung jawab dalam bidang kesehatan masyarakat dengan melaksanakan pemeriksaan dan penyuluhan.

“Kegiatan ini merupakan arahan langsung Dansatgas Yonif 406/Candra Kusuma Letkol Inf Aswin Kartawijaya, agar seluruh pos jajaran yang berada dibawahnya untuk melaksanakan program layanan kesehatan, terutama pos-pos di sekitaran kampung yang jauh dari Puskesmas atau Pustu bahkan yang tidak ada Puskesmas atau Pustu sama sekali,” ujar Letda Ckm Wiryo.

Dalam kesempatan tersebut, Klemens Kasib Mabin dan Sielem Ningdina selaku Sesepuh di Kampung tersebut menyampaikan terima kasih kepada Prajurit TNI Satgas Yonif 406/Candra Kusuma yang telah memberikan bantuan kesehatan dengan mendatangani rumah-rumah warga, dan telah memberikan pengertian kepada warga kampung kami tentang pentingnya pola hidup sehat dan layak.

Sumber :  http://www.portal-komando.com/2016/02/prajurit-tni-di-papua-gelar-pelayanan.html

Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 406/Ck Bantu Cerdaskan Anak Bangsa Di Perbatasan

Pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan sebuah bangsa, terutama pendidikan terhadap anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Dengan mendapatkan pendidikan yang layak, maka kita dapat memiliki masa depan yang lebih baik. 

Begitu juga dengan bangsa kita, bila setiap warga negara kita mendapatkan pendidikan yang layak dari Sabang sampai Merauke maka negara kita bisa menjadi negara yang kuat dan lebih maju lagi. Tidak heran bila pemerintah pusat mengalokasikan anggaran yang besar untuk sektor pendidikan di Indonesia.

Sesuai dengan yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yaitu, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang layak. Namun kenyataannya pendidikan yang layak hanya bisa dinikmati oleh warga kota saja, tidak untuk warga di pedalaman terpencil. Salah satu contohnya adalah warga yang berada di daerah perbatasan RI-PNG, tempat penugasan Satgas Yonif 406/CK.

Tidak semua kampung yang berada di wilayah binaan Satgas Yonif 406/C memiliki sekolah. Bila dilihat dari segi fasilitas, sekolah-sekolah yang berada di wilayah binaan Satgas Yonif 406/CK bisa dibilang jauh dari kata layak, dimana sekolah-sekolah yang ada belum memiliki sarana prasarana yang memadai, seperti buku tulis, buku belajar, tempat yang bersih dan nyaman. Sedangkan bila kita lihat dari tenaga pengajar akan lebih memprihatinkan, dimana dalam satu sekolah hanya terdapat dua guru yang harus mengajar beberapa kelas sekaligus.

Akses jalan menuju sekolah juga cukup jauh jarak tempuhnya. Bahkan ada sebuah kampung bernama kampung Molov, bila kita akan mengajar kesana harus menyusuri sungai dengan perahu selama kurang lebih dua jam perjalanan. Tidak heran bila masih banyak murid-murid SD yang belum bisa membaca, menulis dan berhitung.

Melihat kondisi nyata tersebut, Satgas Yonif 406/CK selain melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan juga melaksanakan kegiatan teritorial salah satunya adalah menjadi guru di wilayah terpencil perbatasan RI-PNG yang sulit dijangkau. Hal ini merupakan bukti bahwa kami Satgas Yonif 406/CK peduli dengan masa depan anak-anak bangsa dan masa depan negara kita, ungkap Dansatgas Yonif 406/CK Letkol Inf Aswin Kartawijaya.

Prajurit Satgas Yonif 406/CK melaksanakan mengajar dengan berbagai metode agar apa yang diajarkan dapat diterima, dimengerti, dan diingat oleh murid-murid sekolah setempat. Salah satunya yang dilakukan oleh Serka Hendro dengan bermain sulap.

Dengan diawali bermain sulap tersebut sehingga dapat menarik perhatian murid-murid tersebut untuk mendengarkan pelajaran yang nantinya disampaikan oleh Prajurit Satgas Yonif 406/CK. Metode lainnya yaitu dengan memberikan reward berupa permen gula-gula dan snack kepada para murid yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan dan juga bila ada murid yang bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Bapak guru ferry dan tokoh Adat di Kampung Kiwirok Bapak Tobias Lembar mengungkapkan kesenangannya dan mengucapkan terimakasih kepada Prajurit Satgas Yonif 406/CK yang dengan rela dan ikhlas jauh-jauh datang ke Kampung kami untuk mengajar dan berbagi ilmu.

Sumber : http://www.portal-komando.com/2016/02/satgas-pamtas-ri-png-yonif-406ck-bantu.html

Satgas Yonif 406/CK Temukan Ganja Kering di Kampung Bompay Papua


Prajurit TNI yang sedang bertugas dalam satuan tugas Batalyon Infanteri 406/CK dibawah jajaran Komando Pelaksana Operasi (Kolakops) Korem 172/PWY dipimpin oleh Komandan Pos Lettu Inf Karno berhasil mendapatkan ganja kering seberat 1,2 Kg yang dijemur di wilayah kampung Bompay, Papua.

Menurut Komandan Pos (Danpos) Bompay Satgas Yonif 406/CK Lettu Inf Karno, penemuan ganja kering tersebut berkat informasi dari masyarakat setempat yang melihat adanya ganja kering sedang dijemur di pinggir sungai hutan Bompay, berjarak kurang lebih 3 Km dari Pos Bompay.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Danpos Bompay beserta beberapa anggotanya melaksanakan patroli penyisiran sehingga didapatkan ganja kering seberat 1,2 Kg yang dijemur di atas para-para kecil beralaskan karung warna putih di pinggir sungai hutan Bompay dengan koordinat 8573-3445 sudut kompas 324 derajat. Setelah melaksanakan penyisiran di sekitar lokasi, tidak ditemukan pemilik ganja tersebut.

Danpos Bompay Lettu Inf Karno juga menyampaikan bahwa, peredaran miras dan Narkoba di Indonesia semakin banyak dan memprihatinkan saja. Hal ini terlihat semakin gencarnya aparat penegak hukum dan pemberantas miras dan Narkoba di Indonesia, bahkan banyak jatuh korban dari aparat penegak hukum dalam penggrebekan bandar miras dan Narkoba.

“Tidak terkecuali di Papua, khususnya di wilayah perbatasan RI-PNG. Peredaran miras dan Narkoba di wilayah tersebut sangat tinggi. Semakin banyaknya kita temukan masyarakat di wilayah perbatasan yang mabuk di pinggir jalan karena mengkonsumsi miras dan Narkoba. Bila hal ini dibiarkan, maka akan memicu banyaknya pelanggaran dan masa depan bangsa Indonesia akan terancam dan akan rusak karena miras dan Narkoba,” tegas Lettu Inf Karno.

“Selama 4 bulan penugasan di daerah perbatasan RI-PNG, Satgas Yonif 406/CK sudah 2 (dua) kali mendapatkan ganja di wilayah perbatasan RI-PNG. Pertama, pada bulan Januari 2016 di pinggir sungai hutan kampung Bompay dan kedua pada saat ini dengan mendapatkan ganja kering seberat 1,2 Kg,” pungkas Danpos Bompay.

Sumber : http://www.portal-komando.com/2016/02/prajurit-tni-temukan-ganja-kering-di.html

Top
Timbol media